Rabu, 26 April 2023

JALAN TUHAN TIDAK TERSELAMI

 

Pengkhotbah 1:6  Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali.

bahwa ayat ini mengajarkan bahwa kehidupan manusia memiliki siklus yang berulang-ulang, seperti perputaran angin, dan bahwa manusia perlu menerima siklus ini sebagai bagian dari kehidupan dan mengambil pelajaran dari setiap siklus tersebut.

Dalam bahasa Ibrani, kata "berputar" yang digunakan dalam Pengkhotbah 1:6 adalah הֹסֵפֶת (hossefet)ini mengacu pada gerakan angin yang terus-menerus berputar, dari arah selatan ke utara dan kembali lagi. Ayat ini menggambarkan bagaimana alam semesta selalu bergerak dan berubah, dan tidak pernah diam. (Hidup akan terus berubah dan bergerak)

Kata "hossefet" atau "berputar" juga digunakan dalam beberapa konteks, seperti dalam tarian tradisional Yahudi yang disebut "Hora". Dalam tarian ini, para penari berputar-putar di sekitar lingkaran,(sesuatu yang diulang-ulang).

Kata "hossefet" atau "berputar" juga dapat digunakan untuk menggambarkan gerakan benda-benda yang berputar atau bergerak memutar, seperti kincir angin atau roda.

Kej 8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."

"berarti hidup yang saudara miliki itu seperti irama, irama pasti akan diulang-ulang namun irama tersebut bisa diperindah,Kapan melodi muncul, kapan suara dua muncul,kapan pelan kapan kenceng dll. sehingga yang mendengarkan bisa diberkati, dikuatkan,disemangati.

SIAPAKAH YANG HARUS MENGATUR IRAMANYA?

Seringkali Tuhan, namun kadangkala juga diri kita, sebab kita adalah pengelola. 

Kej 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

PERINGATAN!!
Menguasai=jgn diartikan serakah, aji mumpung!! jadikan berkat itu membuat hidup lebih berirama, kapan harus menikmati, kapan harus memberi, kapan harus menyimpan, kapan harus menghemat, kapan kita berkorban( walau kita masih butuh)

PERTANYAANNYA: TIDAK SEMUA ORANG BISA MENGARRANSEMEN KEHIDUPAN.

Lukas 5:5  Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

Selama ini Petrus bergerak hanya mengikuti pola pengalaman,ibarat nyanyian, nyanyiannya monoton tidak ada variasinya. ....

Luk 5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

Menjala ikan di tempat yang dalam tidak umum dilakukan,tindakan ini dapat dianggap sebagai tindakan yang luar biasa atau tidak biasa.

DALAM KONTEK BERKAT JASMANI:

Yesus tahu dimana berkat itu berada, Dia bisa memerintahkan berkat tersebut kepada kita, namun berkat itu ada ditempat yang terdalam. untuk menuju kesana:
1. Membutuhkan iman.
2. Membutuhkan keberanian.(melangkah) ini bukan usaha melangkah namun langkah iman, bukan "usaha" manusia namun murni ketaatan.

ARTI ROHANI - KETEMPAT YANG DALAM

Dalam konteks spiritual, kata "bathos" juga dapat merujuk pada kedalaman atau intensitas pengalaman iman dan ketaatan kepada Allah. Dalam Lukas 5:4, permintaan Yesus kepada Simon untuk bertolak ke tempat yang dalam mungkin juga dapat diartikan sebagai ajakan untuk mencari pengalaman spiritual yang lebih dalam, melalui ketaatan kepada-Nya. Menangkap ikan di tempat yang dalam memerlukan usaha dan keterampilan khusus, begitu pula mencapai kedalaman iman dan pengalaman spiritual juga memerlukan usaha dan ketaatan yang kuat.Kesadaran yang lebih dalam tentang kehendak Allah. Keinginan lebih dekat dengan Allah, disanalah Tuhan perintahkan berkat! (Pdt. Agus Winardi)

bm

"Dadi Banyu Ojo Wedi Aro Watu|Air tidak boleh takut dengan batu".

avatar
Admin RENUNGAN 2 MENIT Online
Welcome to RENUNGAN 2 MENIT theme
Chat with WhatsApp