Senin, 07 April 2025

TIDAK ADA TIBA-TIBA JATUH/JATUH TIBA_TIBA


Audio Renungan:

Kejadian 3:6 "Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan memakannya, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya."

Saudara terkasih, kejatuhan manusia pertama bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Tidak ada yang jatuh begitu saja tanpa proses. Kejatuhan Hawa adalah hasil dari serangkaian pilihan yang salah, yang dimulai dari hati, berlanjut dalam pikiran, dan akhirnya diwujudkan dalam tindakan.

Mari kita lihat proses kejatuhan Hawa:

Mendengar dan menuruti informasi yang salah, meskipun ia sudah memiliki informasi yang benar dari Tuhan. Ia tahu bahwa buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat tidak boleh dimakan. Tetapi ia tetap memberi telinga pada suara ular, pada informasi yang menggoda dan menyesatkan.

Menganggap yang salah sebagai kebenaran.

Setelah mendengar perkataan si ular, Hawa mulai melihat buah itu dengan cara yang berbeda. Ia tidak lagi melihatnya sebagai larangan, tapi sebagai sesuatu yang baik, sedap, dan menarik.

Lebih memilih yang salah daripada yang benar.

Pada akhirnya, Hawa mengambil buah itu, memakannya, dan memberikannya juga kepada Adam. Di titik ini, pilihan sudah dibuat. Dan pilihan itu membawa konsekuensi.

Jatuh dan terusir dari Taman Eden.

Dosa membawa jarak. Hubungan yang dulunya intim dengan Allah menjadi renggang. Taman yang damai harus ditinggalkan karena satu keputusan yang salah.

Pertanyaannya adalah: Jika Hawa tahu kebenaran, mengapa tetap memilih yang salah? Apakah itu takdir? Apakah ia memang sudah ditentukan untuk jatuh?

Saya percaya, bukan takdir yang membuat Hawa jatuh, melainkan pilihan.

Begitu juga dengan Yudas. Ia bisa saja bertobat, tetapi ia memilih bunuh diri daripada berani menghadapi kenyataan dan mencari pengampunan.
Setiap hari kita juga diperhadapkan pada pilihan.
Pilihan manis dan pahit.
Pilihan yang mudah dan yang sulit.
Pilihan untuk tetap taat, atau tergoda oleh suara-suara yang tampaknya benar.
Karena itu, penting bagi kita untuk terus memperkaya diri dengan pengetahuan yang benar, yaitu Firman Tuhan. Firman akan menuntun kita dalam setiap pusaran pilihan. Saat godaan datang, akal sehat yang dipimpin oleh Roh Kudus dan dasar firman akan menolong kita memilih yang benar.

1 Timotius 4:16 berkata:
"Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau."

Jagalah hati. Jagalah ajaran. Jaga iman dan tetap semangat, sekalipun pilihan di depan kita tidak selalu mudah. Karena tidak ada kejatuhan yang tiba-tiba. Semuanya berawal dari satu pilihan yang dibiarkan tumbuh. Amin.

bm

"Dadi Banyu Ojo Wedi Aro Watu|Air tidak boleh takut dengan batu".

avatar
Admin RENUNGAN 2 MENIT Online
Welcome to RENUNGAN 2 MENIT theme
Chat with WhatsApp