MENUMBUHKAN RASA CUKUP
Audio Renungan Disini:
2 Korintus 12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."
Kita dapat belajar untuk merasa cukup dengan apa yang kita miliki, yaitu dengan menghargai apa yang ada di tangan kita saat ini dan tidak terus-menerus merasa kekurangan, meskipun kita sedang berada dalam masa sulit.
Bayangkan seseorang berada di tengah lautan dengan perahunya yang bermasalah. Apa yang harus dilakukan? Ia harus mengambil keputusan untuk mengatasi masalah dengan apa yang tersedia. Ada kayu, gunakan kayu. Ada papan, manfaatkan papan. Ada tali, gunakan tali. Ada lampu senter, manfaatkan itu. Semua sumber daya yang ada dioptimalkan.
Namun, bagaimana jika tetap tidak ada jalan keluar, dan masalah tampaknya tidak dapat diatasi?
Mengalirlah dengan apa yang Tuhan kehendaki. Lebih baik berusaha, walaupun hasilnya belum tentu sesuai harapan, daripada tidak mencoba sama sekali.
Pengkhotbah 11:4"Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."
Selain itu, kita tidak perlu membandingkan diri dengan orang yang kurang beruntung, atau sebaliknya, dengan mereka yang lebih sukses. Membandingkan diri dengan mereka yang sedang di bawah, jika suatu saat mereka diangkat oleh Tuhan sementara kita tetap berada di posisi yang sama, justru dapat menumbuhkan rasa cemburu dan menyalahkan diri sendiri.
Syukurilah apa yang kita miliki, sebab setiap orang memiliki bagian masing-masing. Percayalah, Tuhan tidak pernah salah. Amin.