TOKOH ANONIM DALAM ALKITAB (4)-SEORANG PERWIRA
AUDIO RENUNGAN HARI INI:
Mat 8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Saudara Perwira ini adalah seorang yang bukan orang Yahudi, bukan pengikut Tauratt, dia adalah seorang asing. Perwira ini tidak ditulis namanya namun, justru dari mulut orang inilah Yesus berkata,
“Aku berkata kepadamu, di antara orang Israel sekalipun Aku tidak pernah menjumpai iman sebesar ini!” (Mat. 8:10)
Yesus menemukan iman yang mengagumkan. Yaitu iman yang disertai kerendahan hati.
Perwira ini datang kepada Yesus bukan dengan kesombongan pangkat. Ia tidak berkata, “Aku perwira, Engkau harus datang.”
Sebaliknya, ia berkata dengan penuh kerendahan:
“Tuan, aku tidak layak Engkau masuk ke dalam rumahku.” (Mat. 8:8)
KITA AKAN BELAJAR TIGA HAL:
1. Iman sejati selalu berjalan bersama kerendahan hati.Semakin seseorang mengenal kuasa Tuhan, semakin ia sadar betapa kecil dirinya di hadapan Tuhan.
Kita sering terbalik — kita minta Tuhan mengikuti kehendak kita. Tapi perwira ini justru merendahkan diri di hadapan kuasa firman.
2. Iman yang didasarkan pada Firman tidak memerlukan Penampakan
Perwira itu tidak meminta Yesus datang secara fisik. Ia berkata:
“Katakan saja sepatah kata, maka hambaku akan sembuh.” (Mat. 8:8)
Luar biasa! Ia percaya bahwa firman Yesus saja sudah cukup, tidak perlu melihat, tidak perlu menyentuh, tidak perlu bukti lahiriah. Ia tahu — perkataan Yesus mengandung kuasa.
Sama seperti ia memberi perintah kepada tentaranya, dan mereka taat, ia percaya bahwa Yesus berkuasa atas penyakit, jarak, bahkan kematian.
3. Iman selalu menggerakkan Kasih
Perwira ini datang bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk hambanya yang sakit. Ia punya belas kasihan. Iman sejati tidak egois, tetapi melahirkan kepedulian terhadap orang lain.
Tuhan masih mencari iman seperti iman perwira Romawi — iman yang rendah hati, percaya penuh pada firman, dan digerakkan oleh kasih.Tuhan Memberkati.